Budidaya Tanaman Hidroponik

Informasi lengkap tentang cara budidaya tanaman secara hidroponik

Tuesday, January 28, 2014

Alat Ukur untuk Menanam Hidroponik







Mengingat sangat banyak unsur hara yang dilarutkan dalam nutrisi (baik itu unsur makro maupun mikro) maka sangat perlu bagi kita untuk mengetahui secara persis berapa kandungan unsur-unsur tersebut dalam nutrisi yang akan kita gunakan. Selain itu juga untuk mencegah kekurangan atau kelebihan unsur tertentu pada tanaman, karena hal tersebut sangat berpengaruh (baca postingan berjudul "Kekurangan Unsur Hara pada tanaman Hidroponik"). Secara umum parameter-parameter yang perlu kita ketahui dalam berhidroponik adalah sebagai berikut :
  1. EC Meter dan TDS, EC atau electrical conductivity meter adalah suatu alat instrumentasi yang berfungsi untuk mengukur kadar listrik suatu nutrisi (umumnya mS/m) dalam satuan mS. Alat ini diperlukan karena sifat penyerapan nutrisi pada akar tanaman bekerja berdasarkan prinsip pertukaran ion (ion exchange). Sehingga sangat diperlukan agar kadar nutrisi berada pada batas optimal terjadinya pertukaran ion pada akar. Untuk Mengganti eC meter, kita dapat menggunakan TDS meter, walaupun terdapat perbedaan dalam penghitungan/pengukurannya (TDS menghitung kadar nutrisi berdasarkan jumlah padatan yag terlarut di dalamnya)
  2. pH meter, pH meter diperlukan untuk mengukur kadar keasaman (pH), karena dalam berhidroponik sifat garam mineral yang terlarut dapat mempengaruhi kondisi kimiawi dari nutrisi. Tiap tanaman memerlukan kondisi keasaman yang berbeda untuk dapat tumbuh optimal. 
  3. Dissolved Oxygen Meter (DO Meter), DO Meter walaupun tidak dibutuhkan seperti pH dan eC, berguna untuk mengukur kadar oksigen terlarut (DO) dalam nutrisi. Semakin tinggi kadar oksigen terlarut maka semakin mudah bagi akar untuk menyerap unsur-unsur yang tersedia dalam larutan nutrisi sehingga tanaman akan tumbuh dengan pesat dan sehat. Apabila kita tidak memiliki peralatan DO meter, maka salah satu indikasi apakah tanaman yang kita miliki cukup mendapat oksigen atau tidak maka kita dapat melihat pada perakarannya. Apabila perakaran tanaman berwarna putih maka dapat diindikasikan bahwa tanaman tersebut cukup mendapatkan oksigen, akan tetapi jika akar tanaman berwarna kecoklatan maka dapat dipastikan bahwa tanaman tersebut mengalami kekurangan oksigen, sehingga kita harus berupaya untuk meningkatkan kadar oksigen dalam nutrisi baik itu dengan menambah aerator atau dengan cara lainnya. 



Back To Top